Renungan Mingguan Adven III, Minggu 17 Desember 2023
Ekspresi Sukacita dalam Iman : Memuji, Merawat, dan Memberi Kesaksian
HARI MINGGU ADVEN III
|
|
Yes. 61:1-2a,10-11; MT Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28. BcO Yes 29:13-24 |
|
Warna Liturgi Ungu |
Bapa-Ibu, saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Semoga Tuhan memberi kita damai.
Hari ini, Minggu 17 Desember 2023 adalah minggu ketiga Adven atau disebut juga minggu Gaudete atau minggu Sukacita. Kita bersukacita, karena hari kedatangan Tuhan sudah dekat. Mengungkapkan rasa gembira dan sukacita kita atas kedatangan Tuhan yang semakin dekat, maka secara simbolis warna liturgi bukan lagi warna Ungu, tetapi warna yang digunakan adalah merah jambu (pink), begitu pun warna lilin yang akan dinyalakan pada lingkaran Adven.
Saudara-saudari terkasih…
Bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk merenungkan tiga pokok penting tentang bersukacita sebagai bagian dari ekspresi iman.
Pokok refleksi yang pertama: Memuji Tuhan. Ekspresi sukacita iman dapat kita lihat dari pengalaman Nabi Yesaya. Nabi Yesaya bersukacita karena Karya keselamatan Allah. Ia dipilih dan dipanggil untuk menjalankan tugas dari Allah yaitu mewartakan kabar baik kepada orang sengsara, orang yang remuk hati, para tawanan, dan kepada orang yang berada dalam penjara. Pengalaman Nabi Yesaya dapat menginspirasi kita bahwa karya Allah selalu mendatangkan Sukacita bagi umat manusia. Ini juga menunjukkan bahwa Allah kita adalah Allah yang kreatif karena merancangkan kebaikan bagi umatNya, dan tidak membiarkan umatnya terlarut dalam penderitaan. Dengan demikian, memuji Tuhan adalah inti terdalam dari ekspresi iman atas kebaikan Allah.
Saudara dan Saudari
Pokok refleksi kedua yaitu: mengekspresikan sukacita dalam iman, dengan cara memelihara roh dan tubuh. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Tesalonika memberi nasehat penting, tentang bagaimana Sukacita iman itu diekspresikan dalam berbagai macam cara yang tentunya layak bagi Allah, yaitu dengan cara doa, mengucap syukur, hidup dengan semangat Roh, mendengar sabda Allah, mencintai kebaikan dan jauh dari kejahatan. Perbuatan-perbuatan kita dalam hubungan dengan memelihara jiwa dan roh dapat mendatangkan berkat melimpah, karena Allah berkenaan kepada orang yang setia kepadaNya. Penting untuk kita sadar bahwa doa, mengucap syukur, mendengar firman dan berbuat baik, akan bernilai bagi Allah kalau diungkapkan sebagai ekspresi iman karena sadar akan kebaikan Allah yang kita rasakan dalam pengalaman hidup.
Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan.
Pokok refleksi ketiga adalah: memberi kesaksian. Sukacita sebagai ekspresi iman, juga diwujudkan dalam dan melalui kesaksian. Yang paling utama atau inti dari kesaksian itu adalah Allah yang tidak dikenal, namun akan segera datang. Untuk itulah Yohanes tidak menonjolkan diri dan tidak menganggap dirinya lebih besar dari pada Mesias termasuk Nabi-Nabi sebelumnya. Yohanes tetap konsisten dengan panggilannya yaitu mempersiapkan jalan bagi Tuhan, sekalipun ia sendiri cukup populer di hadapan para pendengarnya.
Saudara-saudari, kiranya refleksi-refleksi yang bersumber dari bacaan-bacaan suci hari ini, minggu ketiga adven atau minggu sukacita, membantu kita untuk memaknai kegembiraan itu sebagai ekspresi iman. Kita bergembira karena Allah memanggil kita dan mengaruniakan keselamatan kekal dan memperhatikan Nasib kita. Kita bergembira karena Allah memberi kita petunjuk tentang cara mengekspresikan sukacita dalam Tuhan dalam doa dan syukur, dan kita bergembira karena Tuhan yang kita nantikan adalah Tuhan yang Mahabesar, dan waktunya akan segera Tiba. Pengalaman sukacita iman kita, hendaknya kita wartakan juga kepada sesama kita. Karena untuk itulah kita dipanggil yaitu mewartakan kebaikan Allah. Allah adalah sumber kebahagiaan. Semoga Kita senantiasa diberkati oleh Tuhan Mahabaik.
Pace e bene