Renungan Kelana Sabda, Sabtu 30 Desember 2023

Perjuangan yang Membuahkan Hasil

Hari keenam dalam Oktaf Natal
1Yoh 2:12-17Mzm. 96:7-8a,8b-9,10Luk. 2:36-40.
BcO Kid. 1:12-2:7
Warna Liturgi Putih

Beberapa orang mengalami kesulitan saat memasuki masa pensiun atau usia lanjut. Mereka merasa tidak berarti lagi hidupnya karena tidak dapat bekerja seperti sebelumnya. Makna hidup hanya dilihat dari pekerjaan fisik yang dapat dilaksanakan. Simeon dan Hana memberi inspirasi baru bagi kita. Mereka pada usia lanjut, selalu berdoa di Bait Allah dan berpuasa. Hidup mereka selalu bermakna, banyak orang mereka bantu dengan doa, mereka dekat dengan Tuhan dan hidup penuh sukacita.

Hana seorang janda lansia, selalu berdoa di Bait Allah. Ia mempunyai relasi yang mendalam dengan Tuhan dan kepekaan hati pada kehadiran Tuhan. Hana penuh dengan Roh Kudus dan memahami bahwa bayi yang dibawa oleh Maria dan Yusuf itu adalah Mesias yang dinantikan oleh banyak orang. “Hana datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah serta berbicara tentang Kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.” Kehadiran Yesus menumbuhkan harapan baru, kelepasan dan kegembiraan.  Hana bergembira karena doa dan puasa yang ia laksanakan didengarkan oleh Tuhan, dia boleh melihat kemuliaan yang dipancarkan oleh kanak Yesus. Ia merasa bahagia, bebas, Allah memperhatikan dan mengangkat orang kecil dan sederhana.

Yesus datang untuk semua orang baik orang besar maupun orang kecil, orang kaya maupun orang miskin. Kehidupan rohani yang kita kembangkan melalui doa dan puasa dapat membuat kita peka akan kehadiran Tuhan dan memberi makna hidup kepada kita. Mari kita yang merasa hidup hampa, kering, tidak bermakna datang kepada Yesus dalam doa dan kerendahan hati. Kita akan menjadi peka akan kehadiran-Nya dan kita akan merasa kebagiaan hidup serta ketenteraman dalam usaha dan karya. (MBTB)

Pace e bene

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 1 =