Renungan Kelana Sabda, Jumat 29 Desember 2023

Kristus Cahaya Para Bangsa

Tomas Becket
1Yoh. 2:3-11Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6Luk. 2:22-35. BcO Kid. 1:1-8.
BcO Kid. 1:1-8
Warna Liturgi Putih

Ada pepatah lama yang telah dikenal dan sering disebut oleh banyak orang: “Tidak dikenal tidak disayang”. Ketika seseorang memperkenalkan dirinya satu sama lain dan saling mengakrabkan diri, maka di sanalah cintakasih serta saling pengertian itu tumbuh. Rupanya ungkapan pepatah ini melekat erat dalam relasi antar pribadi dan bahkan dalam relasi dengan Tuhan sendiri. Pengenalan terhadap pribadi seseorang dengan yang lain memungkinkan mereka mampu bergaul akrab dan bahkan relasi kasih bertumbuh di dalamnya.

Injil hari ini mengisahkan tentang Simeon seorang yang benar dan saleh serta penuh Roh Kudus. Kepadanya telah dinyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Tuhan. Dikisahkan bahwa ketika melihat Yesus diantar oleh orangtuanya ke Bait Allah, Simeon pun menyambutnya dan memuji Allah: “Sekarang Tuhan biarkanlah hambamu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan Firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu…”.

Simeon sangat yakin bahwa dia sedang berhadapan dengan yang dia nantikan selama ini. Meskipun pada waktu itu ada juga banyak orang di tempat itu, namun mereka tidak mengenal-Nya. Simeon mengenal Dia karena sepanjang hidup dijalaninya dengan kebenaran dan kesalehan serta membiarkan dirinya dipenuhi dengan Roh Kudus. Mengenal Allah adalah suatu kebutuhan mendasar bagi setiap orang beriman. Hanya dengan mengenal Dia lebih dalam, maka kita akan mampu mengasihi Dia serta mengalami damai sejahtera dan keselamatan.

Allah tidak sulit untuk dikenal. Simeon mengajarkan kita bahwa dengan berusaha hidup benar dan saleh, saling mengasihi dan membantu satu sama lain dan membiarkan diri dituntun Roh Kudus, maka orang akan melihat dan mengenal wajah Allah. Pada akhirnya setelah melihat dan mengenal Allah dalam pengalaman hidup harian kita, semoga kita pun dapat memuji Dia sebagaimana Simeon yang siap meninggal setelah menikmati kehadiran Tuhan. Semoga Tuhan memberkati kita selalu. Amin. (AS)

Pace e bene

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × one =