Renungan Kelana Sabda, 09 Desember 2023
Hati Yang Tergerak
Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin (Juan Diego)
|
|
Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 – 10:1,6-8. BcO Yes. 21:6-12 |
|
Warna Liturgi Ungu |
Beberapa bacaan yang kita simak dan renungkan, ada pesan yang bisa kita ambil. Bekerja dan berkarya adalah tugas sekaligus panggilan kita. Memang kita ditugaskan di tempat tertentu, tetapi karena panggilan kita dari Tuhan untuk menjalani tugas itu, karena kita dipanggil Tuhan supaya menjalankan dan melayani dimana kita bertugas.
Kalau bercermin dari pengalaman para Rasul ketika diutus, tampaknya ada juga pengalaman tidak enak dalam panggilan itu. Walaupun banyak pengalaman yang positif dan menggembirakan. Para Rasul kembali kepada Tuhan dan berkumpul bersama Tuhan. Kita pun diajak untuk seperti para Rasul, kembali kepada Tuhan dan berkumpul bersama Tuhan di dalam doa dengan menceritakan pengalaman-pengalaman kita kepada Tuhan.
Kita diutus untuk mewartakan dan menghadirkan kerajaan Allah. Bukan mewartakan diri sendiri dan mengikuti keinginan, kehendak dan pikiran kita sendiri. Ketika kita sudah melakukan hal-hal yang positif, maka situasi damai sejahtara dan sukacita yang akan terwujud atau bercahaya dalam hidup kita. Kita akan mampu menghadirkan kerajaan Allah di dalam diri, sesama dan lingkungan dimana kita tinggal.
Tergerak hati oleh belaskasihan. Ada belaskasihan kalau ada kerendahan hati untuk mau bergerak melakukan kebaikan dan damai di tengah dunia ini. Belaskasihan merupakan ciri khas dari Allah dan Yesus Putra-Nya. Dengan semangat itu, kita bisa menghadirkan kerajaan Allah di dalam diri sendiri sesama kelurga, dan alam ciptaan di mana kita bertumbuh dan berkembang mengalami kasih Allah setiap hari. Amin. (FM)
Pace e bene