Renungan Harian Kelana Sabda, Sabtu 27 Juni 2020
Matius 8 : 5 – 17
Penyembuhan Ilahi
Bacaan injil hari ini memberikan dua masalah pokok sebab-akibat masalah rohani antara lain adalah persediaan Allah dalam penebusan dan pernyataan tentang kehendak Allah. “Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Persediaan Allah dalam penebusan. Setiap persoalan sakit-penyakit selalu kait-mengait dengan masalah dosa dan kematian, yaitu akibat kejatuhan dosa manusia. Dalam ilmu kedokteran memandang sebab-akibat sakit-penyakit dari segi fisiologi dan psikosomatis. Sedangkan alkitab memberikan sebab-akibat sebagai masalah rohani. Dosa telah mempengaruhi keadaan rohani dan jasmani kita. Persediaan Allah dalam penebusan adalah seluas akibat kejatuhan. Untuk dosa, Allah menyediakan pengampunan; untuk kematian, Allah menyediakan kehidupan kekal dan kebangkitan; sedangkan untuk penyakit, Allah menyediakan kesembuhan. Dengan demikian, sepanjang kehidupan Yesus di dunia ini, pelayanan-Nya yang rangkap tiga ialah mengajarkan Firman Allah, memberitakan pertobatan (masalah dosa) dan berkat-berkat Kerajaan Allah (kehidupan), dan menyembuhkan semua jenis penyakit dan kelemahan di antara manusia (Mat 4:23-24).
Pernyataan tentang kehendak Allah. Kehendak Allah tentang penyembuhan dinyatakan dengan beberapa cara yaitu pertama melalui pernyataan Allah sendiri. Allah menjanjikan kesehatan dan kesembuhan bagi umatNya apabila mereka tetap setia dalam perjanjian dan perintah-perintahNya. “Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun yang telah kutimpakan kepada orang mesir” dan “Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau (sebagai penebus).” Allah tetap menjadi dokter atau penyembuh bagi umatNya asalkan kita sungguh-sungguh mencari Dia dan menaati firmanNya (bdk. 2Raj 20:5; Mazm 103:3). Kedua, pelayanan Yesus. Yesus sebagai Anak Allah yang menjelma menjadi manusia merupakan gambaran yang sempurna dari sifat dan tabiat Allah. Ketika melayani di bumi, Yesus menyatakan kehendak Allah dalam tindakan-Nya. Ketiga, Persediaan yang terdapat dalam karya pendamaian Kristus. Kematian Yesus Kristus yang mengadakan pendamaian itu adalah lengkap dan memadai untuk menebus manusia seutuhnya; roh, jiwa, dan tubuh. Sebagaimana dosa dan penyakit merupakan dua sarana ciptaan Iblis untuk membinasakan kita, demikian pula pengampunan dosa dan penyembuhan merupakan dua berkat Allah untuk menebus dan memulihkan kita. Orang percaya hendaknya terus maju dengan rendah hati dan penuh iman untuk memperoleh seluruh persediaan dalam karya pendamaian Kristus, termasuk penyembuhan jasmani. Keempat, Pelayanan gereja selanjutnya. Melalui para murid dan juga kita sebagai pengikut Kristus hendaknya kita dapat menyembuhkan diri kita dan juga orang lain yang membutuhkan kesembuhan dalam hidupnya.
Bacaan Injil hari ini, mengajak kita untuk memiliki iman seperti iman perwira yang datang kepada Yesus. Iman perwira Romawi itu melampaui iman yang dilihat Yesus di kalangan orang Yahudi karena memadukan keprihatinan penuh kasih sayang terhadap orang lain dengan kepercayaan yang besar pada Kristus. Kisah ini, bersama dengan penerapan terhadap orang Yahudi yang kurang percaya akan Kristus sendiri ( Mat 8:11-12), mengingatkan kita bahwa kita mungkin tidak diikutsertakan dari apa yang sedang dilakukan Allah karena menganut tradisi manusia atau karena tidak percaya akan kuasa Kerajaan Allah. Mari kita belajar dari bacaan injil hari ini dan tetap berpegang pada kehendak Allah yang selalu menyelenggarakan segala kehidupan kita untuk menjadi yang lebih baik.
Pace e bene,
Sdr. Vincensius Laka, OFM