Renungan Harian Kelana Sabda, Kamis 8 Februari 2024
Iman Yang Tangguh
Hieronimus Emilianus ,Yosefina Bakhita
|
|
1Raj. 11:4-13; Mzm. 106:3-4,35-36,37,40; Mrk. 7:24-30. BcO Kej 44:1-20.30-34. |
|
Warna Liturgi Hijau |
Iman yang di gambarkan oleh seorang ibu yang anaknya kerasukan setan adalah bentuk kepercayaan penuh dan luar biasa. Tidak semua orang beriman mempunyai keyakinan yang besar seperti itu. Beriman bukan sekedar percaya tetapi melaksanakannya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Terkadang ketika kita jatuh, kita enggan mau bangkit lagi untuk memulainya dari nol. Sering kali kita punya harapan dan cita-cita setinggi langit, tetapi terkadang binggung bagaimana cara mewujudkannya. Akhirnya semua impian itu tidak tercapai dan perlahan-lahan hilang dari kehidupan kita.Kekuatan tekat dari seorang perempuan Siro Fenisia memberikan jalan inspirasi bagi kita untuk kuat dan bertahan dalam mengahadapi kesulitan. Segala permasalahan dalam hidup tidak dapat dilakukan jika kita rapuh dan lemah. Sebaliknya jika kita kuat dan berani maju mempertahankan impian dan cita-cita kita dengan komitmen yang tangguh, pastilah Tuhan membuka jalan menuju pencapian yang kita dambahkan. Situasi yang digambarkan Yesus dalam bacaan ini, diharapkan kepada kita untuk mempunyai iman yang tangguh. Seperti yang telah ditunjukkan ibu yang mengharapkan penyembuhan anaknya yang kerasukan setan dari kuasa Tuhan Yesus.Dengan iman yang kuat anaknya mendapatkan kesembuhan dari penderitaan siksaan setan yang merasuki dirinya. Kita diharapkan mampu membela iman kita dalam situasi apapun dan bagaimanapun. Iman yang teguh itu pastilah menghasilkan buah yang berlimpah untuk diri kita sendiri, terutama dalam relasi dengan Tuhan. Amin (HB)
Pace e bene