Renungan Harian Kelana Sabda, Selasa 13 Februari 2024
Menyadari kehadiran Allah
Hari Biasa
|
|
Yak. 1:12-18; Mzm. 94:12-13a,14-15,18-19; Mrk. 8:14-21. BcO 1Tes 4:1-18 |
|
Warna Liturgi Hijau |
Saudara-saudari terkasih, dalam bacaan pertama Paulus mengingatkan Yakobus dan kita semua untuk selalu setia, tahan uji dan kuat dalam menghadapi situasi-situasi sulit dalam hidup. Dalam pribadi manusia yang terbatas melakukan kebenaran dan kebaikan sesuai dengan kehendak Allah, seringkali kita terjerumus dalam pencobaan, persoalan dan masalah yang diciptakan sendiri. Sehingga, kita dipulihkan dengan adanya sikap kepasrahan dan ketaatan kepada Allah untuk memperoleh segala yang baik dari Allah. Sedangkan dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan kembali dan meyakinkan para murid akan kuasa dan makna perutusan-Nya di dunia sebagai Roti yang memberikan jaminan kehidupan bagi semua orang.
Saudara-saudari terkasih, setiap ciptaan secara umum dan manusia secara khusus selalu mengalami, menghadapi dan merasakan persoalan-persoalan dalam hidupnya. Persoalannya juga bermacam-macam, seperti: persoalan keluarga, sosial, ekonomi, politik, iman dan banyak persoalan lainnya. Setiap masalah dalam hidup tentu ada yang bisa diselesaikan dengan caranya masing-masing, tetapi seringkali persoalan itu tidak mampu dihadapi dan diselesaikan oleh manusia untuk mencari solusinya.
Oleh karena itu, Paulus dalam bacaan pertama pada hari ini mengingatkan kita untuk bertahan, kuat, sabar, setia sambil menyerahkan semuanya kepada Allah. Hal itulah yang diceritakan oleh Injil, bahwa kita yang telah melihat, mengenal dan bersatu dengan Yesus tidaklah pantas jika hidup dalam kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi persoalan-persoalan dalm hidup. Yesus menegur dan mengingatkan para murid bahwa, di dalam Dia tidak ada persoalan yang tidak bisa di atasi. Yang dituntut dari para murid dan kita semua adalah kemampuan untuk menyerahkan diri kepada Yesus Kristus dengan segala persoalan, masalah dan situasi hidup yang dialami. Penyerahan dan kepasrahan kepada Allah didasari pada suatu keyakinan dan iman yang teguh bahwa Yesus akan menolong dan mneyelamatkan kita dari semua persoalan. Dalam Yesus kita akan memperoleh semua yang dibutuhkan, terutama dalam setiap persoalan, keterbatasan dan masalah hidup yang dialami. Semoga kita memiliki sikap kerendahan hati dan ketulusan untuk menyerahkan seluruh hidup kepada Yesus dengan iman yang teguh.
Pace e Bene