Renungan Harian Kelana Sabda, Sabtu 9 Maret 2024

Jangan Memandang Muka Karena Posisi

Pekan III Prapaskah
Fransiska Romana
Hos. 6:1-6Mzm. 51:3-4,18-19,20-21abLuk. 18:9-14.
BcO Kel 40:16-38
Warna Liturgi Ungu

Para saudara-saudari yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus, Orang Farisi dan pemungut cukai adalah dua orang dari kelompok yang sangat berbeda, seperti bumi dan langit. Orang Farisi adalah orang yang sangat dihormati masyarakat Yahudi pada waktu itu, mereka dianggap sebagai orang yang sangat saleh dan taat menjalankan kewajiban agama dengan sangat ketat. Sebaliknya, pemungut cukai adalah orang yang sangat dibenci oleh masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai kaki tangan pemerintah Romawi yang berkhianat memeras bangsanya sendiri. Pemugut cukai dikategorikan sebagai orang yang sangat berdosa dan tidak layak untuk beribadah di bait Allah. Bukan hal yang mengejutkan, ketika Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini, digambarkan orang farisi menilai dirinya begitu rohani dibandingkan dengan pemungut cukai yang begitu berdosa.

Manusia bisa saja menilai dirinya begitu tinggi karena status dan posisi di masyarakat, namun Allah memiliki penilaian berbeda. Tidak ada seorang pun yang benar di hadapan Allah, siapa pun dia, apa pun posisinya dan berapa pun tinggi jabatannya. Di hadapan Allah semua orang sama, yaitu orang yang berdosa, dan perlu bertobat. Orang yang menilai dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain akan direndahkan oleh Allah, tetapi orang yang merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui dosanya, dialah yang akhirnya ditinggikan oleh-Nya. Semoga demikian. (CS)

Pace e Bene

 

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × one =