Renungan Harian Kelana Sabda, Minggu 14 Juni 2020

Injil Yohanes, 6:51-58

Akulah Roti Hidup

Pada hari ini Gereja secara khusus merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Pada perayaan ini menjadi penting dalam kehidupan umat beriman Kristiani, sebab memberikan pengenangan akan iman kita pada Kristus sendiri. Teringat kembali akan peritiwa pada malam perjamuan terakhir, Yesus memberikan roti dan anggur kepada para murid-Nya sebagai pertanda persatuan dan pengorbanan akan diri-Nya hingga wafat di kayu salib. Roti dan anggur tersebut sebagai tubuh dan darah Yesus Kristus dalam kenyataan yang sebenarnya. kata-kata Yesus menyatakan demikian ‘’Inilah Tubuhku….dan inilah Darahku….’’.Kehadiran Yesus sungguh-sungguh nyata dalam rupa roti dan anggur yang kita terima pada saat mengikuti perayaan Ekaristi. Lantaran Yesus sungguh-sungguh hadir dalam perayaan Ekaristi , maka kita pun memberi hormat terhadap kehadiran-Nya. Kehadiran Yesus dalam rupa roti dan anggur menandakan persatuan Dia dengan umat-Nya dalam seluruh hidup dan tugas perutusan yang diberikan-Nya. Maka ketika kita menerima-Nya kita dianugerahkan kekuatan rohani bagi kehidupan kita agar terus mengimani-Nya dalam setiap perjalanan hidup kita.

Dalam bacaan Injil, Yesus menyatakan bahwa ‘’Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia’’. Ungkapan Yesus tersebut mau menunjukkan bahwa adanya kesatuan yang tak dapat dipisahkan hubungan Yesus dengan umat-Nya. Tubuh dan Darah-Nya yang tercurah di kayu salib demi penyelamatan dan persatuan yang tak ada akhirnya dalam seluruh hidup umat-Nya. Hosti dan anggur yang kita terima pada saat mengikuti perayaan Ekaristi, bukanlah sebagai bentuk hosti dan anggur yang biasa, melainkan sungguh merupakan tubuh dan darah Kristus. Ia rela mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib, tubuh tergores dan darah-Nya mengalir hanya untuk penebusan umat manusia. Cinta dan belaskasih-Nya selalu ada dan menyatu dalam iman kita akan Yesus Kristus sampai selama-lamanya. Kita diharapkan agar terus bersatu dan selalu bersama-Nya dalam setiap perjalanan hidup kita. Ia selalu ada dan tinggal bersama dengan kita bila kita terus menerima Dia dalam rupa roti dan anggur yang kita terima setiap mengikuti perayaan Ekaristi. Sebab barangsiapa makan Roti dan minum darah-Nya, ia akan hidup selama-lamanya.

Pace e bene,

Sdr. Afrianus Papak, OFM

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen − 4 =