Renungan Harian Kelana Sabda, Kamis 22 Oktober 2020
Injil Lukas, 12:49-53
Aku Datang Membawa Pertentangan
Sekilas mungkin kita berpikira bahwa Yesus yang adalah Raja Damai bagaimana mungkin ia membawa pertentangan. Kita mungkin berpikir bahwa Ia harusnya membawa damai, bukannya membawa pertentangan. Pikiran ini wajar kita miliki, kalau kita belum memahami apa yang dimaksudkan oleh Yesus dalam InjilNya pada hari ini.
Ingatlah bahwa ketika kita menerima Yesus dan menjadikan Dia sebagai Tuhan atas kehidupan kita, kehidupan kita dipimpin oleh kebenaran dan kebaikan di dalam Dia. Kebenaran yang kita miliki dan hidupi bukan lagi kebenaran menurut siapa pun itu, atau menurut kaca-mata dunia ini. Dalam pengertian inilah, dapat saja terjadi bahwa ketika kita menghidupi kebenaran yang bersumber dan berdasar pada iman kita akan Yesus Kristus, mendatangkan konflik dengan mereka yang tidak mencintai dan menghidupi kebenaran yang ada pada Yesus. Di sinilah persis terjadi pertentangannya. Dan pertentangan ini, bisa terjadi dengan siapa pun orangnya, termasuk di sini orang-orang terdekat kita: keluarga, orang tua, adik-kakak dll.
Jadi Yesus mengatakan aku datang membawa pertentangan tidak dalam arti bahwa Yesus menghadirkan atau hobi menciptakan kebencian yang melahirkan pertentangan, perselisihan atau pertengkaran. Apa yang dimaksudkan adalah kesetiaan dalam menghidupi kebenaran dalam Allah, akan mengusik dan membuat mereka yang tinggal dalam kesesatan dan kegelapan akan merasa terganggu dengan kehadiran kita. Reaksi mereka atas kesetiaan kita akan kebenaran yang kita hidupi itulah yang melahirkan pertentangan.
Dalam situasi pertentangan seperti yang dimaksudkan itu, yang kita harus selalu lakukan adalah untuk selalu setia pada Yesus sebagai Tuhan atas kehidupan kita dengan selalu mau setia hidup dan bertindak dalam kebenaran di dalam Allah.
Pace e bene,
Sdr. SSR, OFM