Renungan Harian Kelana Sabda, Sabtu 4 April 2020
Bacaan I : Yeh. 37: 21-28
Bacaan Injil :Yoh. 11: 45-56
Kemenangan Salib Kristus adalah Kekuatan Kita
Kehadiran Yesus di dunia seakan menjadi batu sandungan bagi orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka merasa tidak nyaman dengan kehadiran Yesus, terlebih dalam pengajaran-Nya, di mana Ia selalu mengkritik para tua-tua agama dan orang-orang Farisi yang praktik hidupnya tidak sejalan dengan ajaran agama yang mereka ajarkan. Yesus justru berkali-kali menegur kemunafikan mereka. Rupanya kebencian yang timbul dalam hati mereka tak tertahan lagi maka, mereka mulai membuat rencana jahat untuk membunuh Yesus. Mereka tidak insaf terhadap pengajaran dan mikjizat yang diperbuat Yesus. Mereka seakan tidak ingin kuasa dunia atau jabatan dunia direbut oleh orang lain.
Yesus Kristus yang hari-harinya selalu mengajar dan melayani orang sakit, membangkitkan orang mati, memperbanyakan roti dan ikan bagi mereka yang lapar, ditantang oleh mereka yang rakus akan kuasa dan takut akan kehilangan pengikut. Dorongan roh jahat ini sungguh sangat kuat dalam diri mereka dan mewujud-nyatakan kebencian mereka dengan menyalibkan Yesus Kristus yang tak bersalah. Kemudian salib Kristus bukan lagi dilihat sebagai kutukan, tetapi justru sebagai tanda kemenangan. Dia yang benar, disalibkan dan buah dari penderitaan dan darah orang benar adalah kemenangan. Lewat salib, Yesus sudah membawah kemenangan. Bagi kita yang mengimani Kristus salib sudah diartikan sebagai lambang kemenangan.
Saudara-saudari, kisah Injil hari ini, sangatlah terasa dalam kenyataan hidup kita saat ini. Sekiranya keterpurukan situasi yang dialami manusia di seluruh dunia saat ini, yakni virus Corona, memberi suatu ujian kepada kita akan nilai kebaikan yang mestinya dipriorostaskan. Batutlah kita bersyukur bahwasannya, ada banyak saudara-saudari kita yang berkehendak baik, mekipun ditantang dari berbagai sudut kehidupannya, masih tetap berjuang, tanpa putus asa, mempromosikan kebenaran dan kejujuran demi keselamatan sesama. Bagi orang-orang seperti ini patut kita puji dan terus doakan agar selalu kuat dan sehat dalam memperjuangkan nilai hidup manusia.
Kehidupan dari mereka yang selalu mempromosikan kebenaran dan kejujuran, serta berjuang untuk meningkatkan taraf hidup sesama, dari situasi penderitaan dan duka cita ke situasi kebangkitan dan suka cita, dari kehilangan hak dan kebebasan menjadi pribadi yang meresa punya hak dan kebebasan untuk hidup. Dalam diri orang seperti ini, kita dapat temukan Kristus yang sungguh hidup. Sebab, didalam dirinya, sudah dirasuki oleh Roh Tuhan. Mereka sudah menjadi Kristus bagi orang lain. Sabda Kristus bukan lagi sesuatu yang abstrak, tetapi sebaliknya sungguh hidup dan sangat konkrit. Semoga di masa situsi yang kurang baik ini, kita pun dapat menjadi Kristus bagi orang lain. Saudara-saudari,… Dalam kehidupan saat ini, kita sedang mengalami keterpurukan, dikhianati dan disakiti. Namun, percayalah bahwa lewat penderitaan itu, tanpa disadari, Tuhan memberi kita berkat berlimpah. Mungkin penderitaan kita tidak seberapa dengan penderitaan Kristus. Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kesabaran dan kekuatan. Dikala kita menderita, pandanglah salib Kristus. Kristus tahu apa artinya penderitaan karena Dia sendiri sudah mengalaminya. Pun pula, kita memohon Bunda Kristus untuk mendokakan kita, terutama dalam menghadapi tantangan dunia ini. Amin.
Pace e Bene,
Sdr. Hilarius Marian, OFM