Renungan Harian Kelana Sabda, Rabu 20 Maret 2024

Iman Kepada Allah

Hari Biasa
Pekan V Prapaskah
Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56Yoh. 8:31-42.
BcO Bil 16:1-11.16-24.28-35
Warna Liturgi Ungu

Kedua bacaan hari ini, menggambarkan tentang bagimana orang harus berkorban demi kecintaan kita terhadap seseorang. Ketiga tokoh yang diceritakan dalam bacaan pertama yaitu mereka dihadapkan dengan raja yang kejam dan menuntut mereka agar meninggalkan Allah yang mereka percayai, lalu memuja allahnya. Tetapi mereka tetap tidak mau. Mereka tetap teguh pada iman, sekalipun mereka diberitahukan bahwa jikakalau tidak taati pada titah raja konsekuensinya, diikat kemudian dibuang ke dalam api. Resiko yang sama ditemukan dalam bacaan Injil. Penginjil Markus dalam prikop ini, sebetulnya mau menceritakan dua hal yang berbeda. Hal pertama berbicara tentang pernyataan Yesus tentang tujuan kedatangan kedua kedunia. Sedangkan bagian kedua syarat-syarat yang harus diketahui bagi mereka yang mau mengikuti Yesus. Meskipun dua hal berbeda dari prikop injil ini, pesannya tetap sama yakni mau berkorban demi cinta. Uraian pertama diceritakan mengenai di mana Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Kemudian bagian menyusul mengenai apa yang terjadi bagi mereka yang mau mencintai-Nya lalu mau mengikuti-Nya.

Yesus memiliki cinta begitu besar bagi manusia dan Allah sehingga Ia dengan rendah hati menjadi serupa dengan manusia. Karena kebesaran cintai itu pula dengan tabah, tenang menanggung penderitaan yang mengerikan sampai wafat di salib. Hal yang sama, pengalaman ketiga orang yang kita dengar dalam bacaan pertama, mereka sungguh-sungguh mencintai Allah sehingga walaupun berbagai hal menakutkan di hadapankan mereka tetapi mereka tetap bertahan dengan bersikap tetap mau mencintai. Begitu pun juga kita sekarang. Kita juga dituntut bahwa kalau kita juga mau mencinta Allah sepenuh-penuhnya, maka kita harus korbankan apa pun yang  kita rasa, menghambat kita, dalam menjalin relasi lebih mesra dengan Allah. Kita rasa sulit keluar dari kelekatan-kelekatan dunia, tetapi cinta tetap menuntut kita untuk melakukakan apa yang paling sulit dan berat bagi kita. Karena arti cinta, kita akan tahu yang sejatinya, bila kita mau melukai diri kita demi Dia yang kita cinta. (A.L).

Pace e bene

Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × one =