Renungan Harian Kelana Sabda, Minggu 25 Februari 2024
Keluar dari Zona Nyaman
HARI MINGGU PRAPASKAH II
|
|
Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Mzm. 116:10,15,16-17,18-19; Rm. 8:31b-34; Mrk. 9:2-10. BcO Kel 13:17-14:9 |
Injil hari ini menceritakan transfigurasi Yesus di atas gunung Tabor. Ketiga rasul, Petrus, Yakobus dan Yohanes peristiwa Tabor adalah zona yang paling nyaman untuk mereka. Saking nyamannya sampai Petrus meminta kepada Yesus untuk mendirikan 3 kemah di atas gunung Tabor. Petrus dan teman-temannya terlena dalam zona nyaman di atas Tabor dan tidak mau beranjak dari situasi itu. Yesus tidak membiarkan para murid terlalu lama merasakan kenyamanan di atas gunung Tabor sebab itu adalah hampa bagi mereka. Dia mengajak mereka turun gunung. Misi Yesus harus mencapai bukit Golgota sebagai puncuk dari karya dan misi Allah. Yesus mau mengajarkan kepada murid-Nya bahwa kenyamanan yang mereka alami di atas gunung tabor tidaklah berarti apa-apa. Yesus ingin para murid-Nya mengerti dari semua yang dimaksudkan yaitu mati di kayu salib sebagai buah dari karya keselamtan yang dilakukan-Nya.
Apakah kita berani meninggalkan zona nyaman dalam hidup kita dan berani untuk bergerak menuju ke Golgota? Mungkin kita lebih senang mencari enaknya sendiri tanpa peduli dengan situasi yang ada di sekitar kita. Peristiwa para murid yang selalu merasa tinggal dalam zona kenyamanan di atas gunung Tabor adalah gambaran hidup kita yang tidak berani keluar dari situasi kenyamanan diri. Yesus mengajak kita untuk keluar dari situasi seperti itu dan mengajak kita untuk berjalan bersama Dia menuju Golgota. Hal pertama yang harus dibuat adalah berani untuk berubah, berani untuk mengendalikan diri dari situasi yang nyaman. Bagi kita orang Katolik adalah berani untuk melangkah menuju Golgota sebagai tempat puncak karya keselamatan dari Allah.
Pace e Bene