Renungan Harian Kelana Sabda, Jumat 22 Maret 2024
Menyerupai Wajah Kristus
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
|
|
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42. BcO Bil 22:1-8a.20-35 |
|
Warna Liturgi Ungu |
Kecemburuan hanya melahirkan sakit hati yang berkepanjangan. Sebab hal ini menimbulkan dosa dan melahirkan prasangka buruk terhadap orang lain. Dalam bacaan Injil, Yesus mengajukan soal jawab dengan orang-orang Yahudi yang sangat berpegang teguh pada ajaran dan tradisi dari nenek moyang mereka. Salah satunya yang mereka persoalkan adalah mengapa Yesus menyebutkan diriNya sama dengan Allah, dan karena pernyataan itu mereka menganggap Yesus sebagai pribadi yang telah menghujat nama Allah.
Apa yang melatarbelakangi, sehingga tibul pikiran orang Yahudi seperti itu? Pertama-tama bagi mereka tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sama dengan Allah sekalipun itu adalah Yesus sendiri. Selain itu mereka melihat bahwa Yesus memiliki cara hidup yang berlainan dengan mereka sebab Yesus lebih setia menjalankan perintah dan kehendak dari Allah dari pada menciptakan persoalan untuk orang lain yang ada bersama-sama dengan Dia.
Barangkali dalam kehidupan kita sehari-hari pernah berjumpa dengan sebagian kecil orang yang hidup menyerupai wajah Kistus baik dalam tindakan, tutur kata dan juga hidup yang selaras panggilan-Nya. Namun ada pula yang hadir menyerupai wajah-wajah orang Yahudi yang dalam hidup mereka selalu mempersoalkan kehidupan orang lain, menciptakan kebencian dan juga kecemburuan sosial. Hal ini tidak akan mendatangkan kebahagian, jusrtu menjadikan mereka musuh banyak orang. Marilah, kita bergandegan tangan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis. Hal yang baik itu terjadi bila kita betul-betul menyerupai wajah Kristus yang sesungguhnya.
Pace e bene