Renungan Harian Kelana Sabda, Senin 26 Februari 2024
Totalitas Pelayanan
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
|
|
Dan. 9:4b-10; Mzm. 79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38. BcO Kel 14:10-31. | |
Warna Liturgi Ungu |
Bacaan pada kesempatan ini, Yesus menggambarkan situasi kehidupan manusia yang cendrung bersikap egois, suka menghakimi, sombong dan tidak menghargai orang lain. Sikap-sikap seperti itulah yang menimbulkan adanya kesenjangan sosial, baik dalam keluarga, masyarakat dan dimana pun kita berada. Yesus menghendaki kita untuk hidup saling menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan antara sesama. Jika kita mampu menjalankan hidup yang telah diajarkan Yesus kepada kita, maka hubungan antara sesama menjadi lebih kaya karena setiap peribadi telah bebas dari kepentingan diri sendiri. Hal ini karena kita telah mampu merasakan situasi kehidupan orang lain, karena pemberian diri kita yang totalitas pada kebutuhan orang lain. Melayani sesama adalah suatu bentuk menjalankan misi Allah untuk saling mengasihi baik dalam bentuk material maupun ide-ide yang sangat diperlukan oleh mereka yang berkekurangan.
Yesus mengajarkan bagaimana cara bersikap antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia. Kita diajarkan untuk membuka mata, melihat situasi kehidupan di sekitar lingkungan hidup kita bahwa begitu banyak orang yang membutuhkan belaskasih kita yang terkadang diabaikan. Kita hadir sebagai orang yang beriman untuk peka dengan kekurangan sesama. Kita dituntut melayani dengan pemberiaan diri yang total sebagaimana Yesus sendiri telah melakukan semua itu dengan mempertaruhkan nyawa-Nya demi keselamatan seluruh umat manusia. Kemurahan hati Tuhan amat tampak dari kehidupan-Nya menjadi manusia. Mencintai semua orang dan menyambut yang berdosa dengan tangan terbuka serta mau melayani mereka yang lemah dan letih lesuh. Tindakan-tindakan Yesus itulah mesti kita nyatakan dalam segala konteks kehidupan kita. Tanpa memandang perbedaan, karena kita diajarkan untuk memberi diri dengan pelayaan yang total. (LB)
Pace e Bene