Renungan Harian Kelana Sabda, Senin 20 Juli 2020

Matius 12:38-42

Ada Banyak Tanda: Hati Kita Jangan “Degil”

Kehadarian Yesus di dunia selalu dihadapkan pada tantangan-tantangan dari orang-orang yang telah lama mengenal dan mengetahui tentang hukum-hukum dari Allah. Pada hari ini, pengarang Injil Matius, memberikan pewartaannya kepada kita bahwa ahli taurat dan orang-orang farisi meminta tanda yang meyakinkan mereka bahwa Yesus benar-benar Anak Allah yang diutus Bapa-Nya untuk membawa manusia kembali kepada Bapa-Nya.

Pertanyaan dari ahli taurat dan orang farisi, bukan karena mereka tidak tahu dan mengenal Yesus melainkan para tokoh agama ini, hanya ingin popularitas mereka tidak ambil alih oleh Yesus. Permintaan mereka kepada Yesus hanyalah sebuah peralihan bahwa apabila Yesus tidak membuat suatu tanda maka mereka akan dengan cepat mempersalahkan Yesus dan mengatakan Yesus bukanlah utusan Allah Bapa. Tindakan para ahli taurat dan orang farisi telah diketahui oleh Yesus, sehingga Ia mengatakan angkatan yang jahat dan tidak setia menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus.

Sebagai orang Kristen, kita pun terkadang meminta tanda dari Yesus, ketika kita berada dalam situasi sulit dan tidak menemukan jalan keluar lagi. Perlu kita ketahui bahwa Yesus telah memberi kita banyak tanda, namun karena kedegilan hati kita, membuat kita tidak mengerti dan memahami dengan baik tanda-tanda dari Yesus tersebut. Hal yang diharapkan dari kita sebagai pengikut-Nya, ialah kesetiaan untuk mendengarkan Injil-Nya.

Dalam situasi hidup saat ini, kita diuji untuk setia kepada Yesus dengan tanda yang dihadirkan kepada kita melalui orang-orang di sekitar kita. Misalnya setia mematuhi instruksi yang disampaikan oleh permerintah untuk kesehatan dan keselamatan kita masing-masing. Dengan kesetiaan, kita dapat memperoleh rahmat dan anugerah dari Allah yang kita imani.

Pace e bene,

Sdr. Balthazar Berek, OFM