Renungan Harian Kelana Sabda, Jumat 3 April 2020
Bacaan I : Yer. 20:10-13
Bacaan Injil :Yoh. 10: 31-42.
Bukti Keilahian Kristus
Pernyataan terus terang Tuhan Yesus bahwa Dia dan Allah Bapa adalah satu membuat orangorang Yahudi berang dan melempari Tuhan Yesus dengan batu. Bagi mereka ucapan Yesus jelas menghujat Allah karena Dia menganggap diri-Nya setara dengan Allah. Tuhan Yesus memberikan dua argumentasi yang membela klaim keilahian-Nya. Pertama, Ia mengutip Mazmur yang berkata, “… Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian… “. Menurut pemazmur, Allah sendiri menyapa umat Tuhan yang menerima firman-Nya dengan menyebut mereka sebagai anak-anak Allah. Kalau penerima firman Allah dilayakkan untuk disapa anak Allah, betapa lebih layak lagi Dia yang diutus Allah ke dunia, yaitu Firman yang inkarnasi itu disapa sebagai Allah. Jadi, dari segi bahasa menyebut Yesus sebagai Anak Allah atau Allah, tidak salah.
Kedua, klaim Yesus sebagai Anak Allah dapat dibuktikan kebenarannya melalui pekerjaan yang dilakukan-Nya. Karya Kristus adalah melakukan pekerjaan Bapa. Perbuatan-perbuatan Yesus yang mengandung sifat ajaib dan moral terpuji, menyatakan kesatuan kehendak dan kesatuan misi-Nya dengan kehendak dan misi Bapa. Itulah sebabnya, Yesus menanyakan kepada mereka, kesalahan apa yang telah Dia kerjakan sehingga mereka ingin merajam Dia.
Salah satu karya agung Tuhan Yesus Kristus adalah kematian-Nya di kayu salib untuk menggenapkan misi penyelamatan Allah. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah hasil karyaNya. Hidup kita yang sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa seharusnya menjadi saksi akan keilahian Tuhan Yesus. Dengan hidup kudus, menjunjung tinggi kebenaran, dan menegakkan keadilan kita sedang menyaksikan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah. Amin.
Pace e Bene,
Sdr. Detius Kasipmabin, OFM