Renungan Harian Kelana Sabda, Sabtu 30 Maret 2024
Abraham dan Iman Kita
HARI SABTU SUCI
|
|
Pagi: HARI SABTU SUCI. BcO Ibr. 4:1-16. Malam: VIGILI PASKAH Bacaan 1: Kej. 1:1-2:2 (atau lebih singkat Kej. 1:1,26-31a); Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Bacaan 2: Kej. 22:1-18 (atau lebih singkat Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Bacaan 3: Kel. 14:15-15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Bacaan 4: Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Bacaan 5: Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bacaan 6: Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Bacaan 7: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4 atau kalau ada pembaptisan MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau juga Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Bacaan Injil: Mrk. 16:1-7 |
|
Warna Liturgi Putih |
Kita diajak pada malam Paskah ini fokus dengan apa yang dilakukan oleh Abraham. Abraham, atas dasar perintah Tuhan, pergi ke gunung Amori, hendak menyembelih anaknya sebagai korban. Bayangkan bagaimana Abraham bergumul dengan dirinya sendiri, sebagai ayah dari anak kesayangan satu-satu, yang diperoleh dengan susah payah dan sekarang diminta untuk dibunuh, tetapi di sisi lain, Abraham juga ingin setia kepada Allah.
Pilihan Abraham untuk setia kepada Allah, adalah pilihan iman dengan bobot yang paling tinggi, dalam sejarah iman kristiani. Kadang-kadang kita lebih baik mati, daripada membiarkan tangan kita sendiri, membunuh orang yang kita cintai dalam hidup. Tetapi itulah iman Abraham, dia tetap setia, karena baginya Allah, tidak mungkin mengkhianatinya.
Barangkali kita tidak memiliki pengalaman seperti Abraham. Tetapi lihatlah, dalam hidup ini, dalam kadar tertentu kita semua pernah diuji, baik oleh penderitaan, kegagalan, frustasi dan kecewa. Pada situasi seperti itu, apakah kita masih setia kepada Allah? Apakah misalnya, kalau kita kehilangan segala-galanya, gagal dalam banyak hal, kita tetap setia kepada Allah. Mari kita belajar kepada Abraham, untuk setia kepada Allah. Catatan pentingnya ialah hanya orang yang memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, bisa setia seperti Abraham dan bisa bertindak tidak masuk akal. Hubungan itu dapat dibangun hanya dalam komunikasi dengan Allah secara pribadi dalam doa-doa kita. Selamat pesta Paskah, semoga kita semakin setia kepada Allah.
Pace e Bene